04 August 2011

Gajah Berantem Semut Dinjak


Gajah Berantem Semut Dinjak

Agus Suhendi


Alkisah Junaedi bekerja dalam suatu organisasi yang mempunyai dua orang pimpinan yang saling berseteru, perseteruan kedua pimpimpinannya ini terkadang mengorbankan anak buahnya. Suatu ketika, dalam organisasi tersebut dibuat suatu acara, yang direncanakan dengan rapi jauh-jauh hari.

Satu hari menjelang hari H, Junaedi melakukan pengecekan kelapangan, sampai larut malam, didorong oleh rasa tanggung jawabnya. Ketika dinggap sudah cukup, diia pulang kerumahnya, sesampai dirumahnya, dan baru saja dia melepas sepatunya, HP nya berbunyi, rupanya dia dapat SMS dari Bos 1 yang mengatakan Bos A dan jajarannya tidak mendapatkan undangan untuk acara yang akan diadakan esok hari. Padahal undangan sudah di berikan beserta baju seragam yang akan dikenakan pada kegiatan tersebut.

Walhasil Bos 1 tak mau datang karena merasa malu terhadap Bos A, dan menganggap anak buahnya tak mampu bekerja.  Junaedi berinisiatif untuk menelepon Bos A, hasilnya mengatakan Bos A ini tak menerima undangan, dan menganggap Junaedi , teman dan anak buahnya tak mampu bekerja. Junaeni mengkonfirmasi kepada teman dan anak buahnya yang bertugas memberikan undangan, mereka nengatakan, undangan kepada Bos A dan jajarannya sudah diberikan beserta baju yang akan dipakai pada acara tersebut, undangan berada padaa kemasan plastik transparan pembungkus baju itu.

Junaedi berusaha bersusah payah menelepon Bos 1, karena Bos 1 tak mau menerima teleponnya, setelah beberapa kali dicoba, akhirnya teleponnya diangkat juga. Junaedi menerangkan hasil pekerjaan teman dan anak buahnya, bahwa undangan telah disampaikan beserta dengan bajunya.  Bos 1 tak mau perduli, dia berpegang pada perkataan Bos A, dan dia tak mau datang. Dengan segala daya upaya Junaedi berusaha agar Bos 1 mau datang pada acara besok hari, andai kata terjadi kesalahan karena tak sampainya undangan, Junaedi mengangap biarlah itu kesalahannya, asal Bos 1 mau datang besok. Bos 1 menjawab liat aja besok.

Esok harinya pagi-pagi Junaedi bersama teman-temannya sudah berada ditempat dalam keadaan yang tegang dan harap harap cemas. Lima menit lagi acara berlangsung Bos A dan Bos 1 belum juga ada tanda-tanda muncul dalam acara ini, Dua menit menjelang acara dimulai ada kabar Bos 1 datang tapi tak mau keluar dari mobilnya, karena ingin di jemput oleh Junaedi langsung. Junaedi bergegas menjemput si Bos 1, dan mempersilahkan duduk , ditempat duduk paling depan. Sebelum duduk, si Bos 1 memandang Junaedi agak lama, Junaedi bingung jangan – jangan ada yang salah lagi, ternyata si Bos 1 menanyakan WC  karena dia ingin buang air kecil. Segera Junaedi menunjukan tempatnya. Sambil berguman dalam hati, kalau tahu begini, biarin saja tidak usa dijemput buru-buru, biar aja dia pipis dicelana dalam mobilnya.  Diceritakan acara berlangsung lancar tanpa kehadiran Bos A walaupun penuh dengan kritikan dari Bos 1.



Esok harinya Bos A beserta jajarannya datang ke kantor Junaedi dimana Bos 1 juga berkantor, Bos A beserta jajaranya disambut  sebagaimana mestinya, Bos A beserta jajarannya menggunakan baju seragam yang tempo hari dikirim beserta undangan acara hari kemarin. Herannya, kenapa bajunya pada di pakai, sementara undangan acaranya tidak sampai, padahal undangan dan baju itu dipak dalam satu kemasan ? Waaaahhhh ada apa ini, kita semua geleng kepala dan mengusap dada,  hmmmm………gajah berantem semut diinjak.