Market Share Handphone.
Para pembuat dan penjual handphone dari Cina dan Taiwan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan industri handphone dan smartphone di seluruh dunia. Cina dan Taiwan merupakan penggerak global industri handphone dan smartphone di dunia. Vendor-vendor handphone lokal Indonesia pun banyak yang menggunakan komponen-komponen dari vendor-vendor handphone.
Berkenaan denga hal itu, Gartner merilis data penjulan perangkat bergerak dan smartphone pada tahun 2010 untuk lingkup seluruh dunia
Dari data di atas, yang cukup menarik adalah sebagai berikut:
- Market share Nokia turun namun penjualan mereka tetap naik. Hal ini mungkin disebabkan karena meningkatnya permintaan handphone sehingga penjualan mereka tetap naik walaupun market share mereka turun karena himpitan pesaing
- Sony Ericsson dan Motorolla mengalami penurunan market share hampir setengah dari tahun sebelumnya. Berikut juga dengan penjualan handphone mereka yang mengalami penurunan.
- HTC dan ZTE mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan dan market share handphone mereka. Kedua perusahaan dari Asia Timur ini memang belakangan gencar dalam mendistribusikan dan mempromosikan produk-produk mereka
- “The others” ini yang paling menarik dari seluruh data di atas. Gabungan dari mereka semua secara tidak langsung sebetulnya merajai pasar handphone. Menurut perkiraan saya, “the others” ini kemungkinan adalah kebanyakan gabungan dari vendor-vendor lokal kecil yang menggunakan komponen-komponen dari Cina. Di Indonesia sendiri bisa kita lihat dengan jelas seberapa agresifnya handphone “Cina” berkembang.
Dari data di atas tergambar bahwa:
- Android menanjak dengan angka yang cukup mengesankan dari tahun 2009. Market share Android naik sekitar 888.8 % dari tahun lalu dan dengan cepat mengalahkan kompetitor-kompetitor mereka.
- Nokia Symbian masih merajai market share OS smartphone walaupun mengalami penurunan market share. Namun begitu, penjualan smartphone berbasis Symbian masih meningkat dibanding tahun lalu. Dan juga, ada kemungkinan Symbian tahun ini akan menanggalkan gelar “raja” di pasar smartphone apalagi setelah kerja sama Nokia dengan Microsoft.
- Microsoft walaupun sistem operasi mobile terbaru mereka, Windows Phone 7, mendapat banyak review positif namun market share mereka ternyata malah turun jauh. Penjualan smartphone berbasis OS dari Microsoft pun menurun. Cukup menarik untuk diamati apakah market share Microsoft di platform smartphone akan menanjak atau tidak setelah bekerja sama dengan Nokia.
Sementara itu menurut InMobi, share mobile OS di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Nokia OS ( 37,7% share )
2. Symbian OS (23,0% share )
3. Lainnya ( 38,2% share )
Dengan asumsi gabungan dari iOS, Android, BlackBerry OS, dan lain-lain, Nokia masih jauh berada di atas para pesaingnya. Gabungan dua OS dari Nokia meraup 60% lebih share mobile OS di Indonesia. Dilihat besarnya cakupan Nokia tersebut, maka tidak aneh jika Nokia masih menjadi manufaktur handphone terbesar di Indonesia, lihat saja data berikut:
1. Nokia ( 60,4% share )
2. Sony Erricson ( 21,7% share)
3. Nexian ( 4,7 % share)
4. Samsung ( 4,1% share)
5. LG ( 1,5% share)
6. Motorolla ( 1,1% share)
Sumber :
http://techcrunch.com/
http://www.teknojurnal.com/
http://www.teknojurnal.com/
Related Post :
Related Post :