BOROBUDUR
Jogyakarta, 28 April 2011
Agus Suhendi
Hari itu saya pergi mengunjugi Borobudur bersama teman-teman ku, kami berempat telah mengunjungi Jogyakarta selama empat hari, Desa Ketingan, Kraton Jogyakarta, Malioboro, Kota Gede, telah dikunjungi. Kini giliran Borobudur, kami menggunakan kain sarung yang telah disediakan kemudian berkeliling mengitari Candi Borobudur lantai demi lantai disertai penerangan yang diberikan oleh seorang guide tour .
Selesai berkeliling candi, kami tak segera keluar kompleks candi, kami masih ingin beristirahat, bercerita tentang itu dan ini seputar kota Jogyakarta yang telah kami kunjungi sambil menikmati suasana kompleks candi yang sejuk. Saking asyiknya kami bercerita, kami tak menyadari seorang perempuan setengah baya tiba-tiba berada diantara kami. Kami terdiam sejenak, mata kami tertuju padanya, perempuan itu berkata, pijit mas – pijit…., oh… kami agak lega… kirain ada apa…
Salah satu dari teman kami yang perempuan menjawab, ya …mbak… kebetulan kaki ku pegal nih. Dipijitlah dia, sebari dipijit, kami kembali cerita sana – cerita sini selama kunjungan kami di Jogyakarta diselingi tertawa, karena memang banyak hal yang lucu terjadi. Si Mbak pijit pun ikut nimbrung bercerita, kami senang, kesempatan ini kami gunakan untuk bertanya – tanya tentang Borobudur padanya.
Menurut dia, kompleks Candi Borobudur ini dulunya adalah perumahan penduduk, setelah candi ditemukan rumah mereka dibelinuntuk perluasan kompleks candi. Banyak pengunjung yang bukan saja dari Indonesia tetapi dari manca negara yang datang bukan untuk berwisata tetapi untuk beribadah disini. Mereka kebanyakan berkewarga negaraan Malaysia, Singapura, Laos, Vietnam, Thailand, Cina, India dan lain – lain. Apalagi pada hari-hari besar agama Budha, tempat ini penuh sesak oleh pengunjung yang datang untuk beribadah dari seluruh penjuru dunia.
Cerita lain adalah pernah terjadi seorang perempuan yang hilang dikompleks ini, ketika diketemukan, perempuan ini perutnya sakit dan seperti dalam keadaan linglung, diketahui bahwa perempuan ini buang air sembarangan dibawah pohon rindang. Ada juga pengunjung laki-laki yang hilang yang kemudian ditemukan sore hari dalam keadaan sakit perut dan juga dalam keadaan seperti linglung, dibawa pulanglah dia kerumahnya. Ternyata dirumahnya sakitnya tak sembuh-sembuh, sehingga kembali dia dibawa keBorobudur untuk meminta maaf, karena ternyata pengunjung ini pernah buang air kecil sembarangan.
Cerita lainnya bahwa pernah terjadi seorang pengunjung dari India dapat menyentuh jari manis dari patung Budha yang berada didalam Stupa sebari mengingat apa yang dia inginkan. Tak berapa lama setelah itu keinginannya tercapai, ini diketahui karena pengunjung itu kembali ke Borobudur dengan membawa 7 domba yang dilepas di kompleks Candi Borobudur sebagai tanda syukuran atas tercapainya keinginannya. Pernah juga pengunjung local dapat menyentuh jari tangan patung Budha tersebut, dam kembali membawa beberapa ekor ayam yang dilepas di kompleks Candi ini sebagai tanda syukuran karena keinginannya tercapai. Menurut nya Semakin hari semakin banyak orang yang bersyukur disini karena keinginannya tercapai.
Diceritakan juga , pernah beberapa pedagang asongan dimalam hari melihat sesosok ular sejenis ular phiton yang ukurannya sangat besar yang berkeliaran di sekitar komplek Candi. Ular ini dipercayai oleh mereka sebagai ular jadi-jadian yang menghuni dari Candi Borobudur.
Info terkait :
www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism.../candi/borobudur/
kumpulan.info/wisata/tempat.../182-candi-borobudur.html
No comments:
Post a Comment